Pernyataan pendapat (Tesis):
Menurut
saya, kini kita tidak dapat terpisahkan dengan yang namanya media sosial.
Terutama bagi kami para pelajar, karena kini media sosial digunakan sebagai tempat
mengetahui info terupdate juga tempat untuk eksis. Karena dalam media sosial
tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan
dimanapun mereka berada.
Argumentasi:
Faktanya
mengenai penggunaan media sosial, menurut yang di lansir akun instagram @wowfakta
“ Survei situs MyLife menyebutkan, 56% orang takut kehilangan informasi, berita
dan udate status penting jika mereka berada jauh dari jejaring sosial “. Lalu
menurut @wowfakta “ 95,8 persen orang yang aktif di sosial media adalah para
jomblo “. Dan menurut @wowfakta “ Studi dari University of Salford, 55% orang
mengatakan merasa khawatir dan tidak nyaman ketika mereka tidak dapat mengakses
media sosial “.
Psikolog Elizabeth T Santosa yang akrab di
sapa Lizzie memaparkan risiko penggunaan media sosial yang tidak terkendali
untuk remaja itu ada 3. Pertama cyberbully atau pelecehan secara online adalah
penggunaan media digital untuk mengkomunikasikan informasi yang salah,
mempermalukan dan mengintimidasi orang lain, umumnya antar teman sebaya. Cyberbully
merupakan risiko terbesar bagi remaja saat aktif dalam jaringan social media,
gangguan psikis dapat terjadi pada korbannya. Gangguan psikis tersebut mencakup
depresi, gangguan kecemasan, mengisolasikan diri dari lingkungan dan yang
paling tragis adalah bunuh diri. Yang kedua adalah sexting yaitu perilaku
mengirim, menerima atau meneruskan pesan dan foto berkonten seksual. Dan yang
ketiga yaitu masalah depresi Facebook, merupakan karakteristik depresi yang
muncul saat remaja menghabiskan waktu, berlebihan pada situs media social
seperti Facebook, Path, Twitter, Instagram dan sebagainya.
Karena
itu, dalam keadaan depresi, tidak jarang remaja mencari jawaban dan bantuan
melalui situs internet. Hal ini berisiko karena internet mepertemukan remaja
dengan predator yang mempromosikan penyalahgunaan obat-obatan terlarang,
seperti narkoba, perilaku seksual bebas dan agresivitas atau perilaku yang
merusak diri.
Penegasan
ulang pendapat:
Media sosial di hari
seperti ini sudah tidak bisa di pisahkan dengan penggunanya terutama bagi
pelajar. Tentu saja media social memberikan dampak positif bagi penggunnanya
terutama pelajar, tapi percayalah di balik dampak positif tersebut slalu
tersimpan sejuta dampak negatif, bahkan pelaku kejahatan pun kini beraksi lewat
media social yang korbannya adalah para pelajar. Pengawasan orang tua dan iman
sangatlah di butuhkan. Maka dari itu berhati-hatilah kita khususnya sebagai pelajar dalam
menggunakan media social.