Sabtu, 12 Desember 2015

Teks eksposisi Penyalahgunaan media sosial bagi pelajar



Pernyataan pendapat (Tesis):
Menurut saya, kini kita tidak dapat terpisahkan dengan yang namanya media sosial. Terutama bagi kami para pelajar, karena kini media sosial digunakan sebagai tempat mengetahui info terupdate juga tempat untuk eksis. Karena dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Argumentasi:
Faktanya mengenai penggunaan media sosial, menurut yang di lansir akun instagram @wowfakta “ Survei situs MyLife menyebutkan, 56% orang takut kehilangan informasi, berita dan udate status penting jika mereka berada jauh dari jejaring sosial “. Lalu menurut @wowfakta “ 95,8 persen orang yang aktif di sosial media adalah para jomblo “. Dan menurut @wowfakta “ Studi dari University of Salford, 55% orang mengatakan merasa khawatir dan tidak nyaman ketika mereka tidak dapat mengakses media sosial “.
 Psikolog Elizabeth T Santosa yang akrab di sapa Lizzie memaparkan risiko penggunaan media sosial yang tidak terkendali untuk remaja itu ada 3. Pertama cyberbully atau pelecehan secara online adalah penggunaan media digital untuk mengkomunikasikan informasi yang salah, mempermalukan dan mengintimidasi orang lain, umumnya antar teman sebaya. Cyberbully merupakan risiko terbesar bagi remaja saat aktif dalam jaringan social media, gangguan psikis dapat terjadi pada korbannya. Gangguan psikis tersebut mencakup depresi, gangguan kecemasan, mengisolasikan diri dari lingkungan dan yang paling tragis adalah bunuh diri. Yang kedua adalah sexting yaitu perilaku mengirim, menerima atau meneruskan pesan dan foto berkonten seksual. Dan yang ketiga yaitu masalah depresi Facebook, merupakan karakteristik depresi yang muncul saat remaja menghabiskan waktu, berlebihan pada situs media social seperti Facebook, Path, Twitter, Instagram dan sebagainya.
Karena itu, dalam keadaan depresi, tidak jarang remaja mencari jawaban dan bantuan melalui situs internet. Hal ini berisiko karena internet mepertemukan remaja dengan predator yang mempromosikan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, perilaku seksual bebas dan agresivitas atau perilaku yang merusak diri. 

Penegasan ulang pendapat:
            Media sosial di hari seperti ini sudah tidak bisa di pisahkan dengan penggunanya terutama bagi pelajar. Tentu saja media social memberikan dampak positif bagi penggunnanya terutama pelajar, tapi percayalah di balik dampak positif tersebut slalu tersimpan sejuta dampak negatif, bahkan pelaku kejahatan pun kini beraksi lewat media social yang korbannya adalah para pelajar. Pengawasan orang tua dan iman sangatlah di butuhkan. Maka dari itu berhati-hatilah kita khususnya sebagai pelajar dalam menggunakan media social.